Kamis, 07 Juli 2011

KEBUDAYAAN SUKU MAORI

Selandia Baru adalah negara termuda di muka bumi – dataran terakhir yang ditemukan. Suku Maori adalah orang pertama yang pindah ke Selandia Baru pada seribu tahun lalu. Sejak itu, orang-orang berdatangan dari seluruh dunia untuk menetap di sini.
Bukti arkeologis menunjukan bahwa suku Maori bermigrasi ke New Zealand sekitar 1200 M dari Cook Islan, Society Island dan Marquesas Island yang terletak di Samudera Pasifik. Tidak diketahui dengan jelas mengapa suku Maori bermigrasi ke New Zealand dan tidak ke pulau-pulau lain.

Menurut legenda atau mitos setempat, nenek moyang suku Maori yang berasal dari suatu wilayah di Polynesia memutuskan berlayar untuk bermigrasi dengan kano. penduduk pertama yang menghuni New Zealand kala itu, memenuhi kebutuhan pangan dengan berburu sepanjang garis pantai dan mereka juga membuka hutan sekitar hunian mereka dan mengumpurlkan kayu untuk memasak.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa pada akhir abad ke 18, suku Maori telah menetap dengan permanen di wilayah New Zealand dan membangun budaya khas mereka sendiri. Peerekonomian mereka berbeda dari satu region dengan region lainnya. Pada wilayah North Island, yang memiliki tanah lebih subur dibanding wilayah lain, pertanian kentang atau dikenal dengan kumara dalam bahasa lokal, menjadi sumber pangan utama mereka. Sedangkan di wilayah dekat pantai, tentu saja ikan menjadi sumber makanan keseharian suku Maori.

Budaya rumah tangga yang dimiliki oleh komunitas suku Maori cukup teratur. Lelaki bertugas untuk berburu dan membajak sawah sedangkan wanitanya menyiangi rerumputan, menjahit dan memasak untuk kebutuhan primer sehari-hari. Pembagian status sosial juga terlihat dalam komunitas suku Maori. Aktivitas-aktivitas sebagai contoh, bercocok tanam, memanen hasil pertanian, dan lain-lain dilakukan menurut kemampuan masing-masing individunya. Setiap individu minimal memiliki keahlian dibidang seni seperti pembuat puisi atau pujangga, pembuat tato dan carving.

Suku Maori tinggal disebuah desa yang dilindung seperti sebuah benteng kecil. Orang-orang dibagi menjadi beberapa suku kecil, atau iwi, tergantung nenek moyangnya masing-masing. Setiap suku kecil memiliki beberapa clan atau hapu dalam bahasa setempat. Tentunya, anak laki-laki pertama mendapat perhatian dan kehormatan lebih dalam clan karena akan menjadi pemimpin tertinggi suku atau dikenal dengan sebutan ariki.

Suku Maori percaya sama seperti halnya bangsa Polinesia, termasuk adanya konsep tapu(larangan), mana(penghargaan individual), mauri(daya hidup), utu(hari pembalasan), dan makutu(sihir). Suku maori percaya pada banyak dewa, misalnya saja Tanemahuta, yaitu dewa hutan, atau Tangaroa, dewa laut bangsa polinesia. Sedangkan dewa tertingginya adalah Io. Suku Maori percaya betul adanya atua, yaitu roh yang akan menghukum bagi siapa saja yang berbuat jahat atau melanggar aturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar